Assalamualaikum.
Udah lama banget ini blog kaga ada tulisa baru lagian bingng juga dan gak enak juga kalo blognya isinya curhatan doang. Hahahaha
Kali ini mau bahas tentang dua hal yang dianggap berbeda tetapi padahal ya tidak berbeda. Pernah denger kan tentang wanita itu menggunakan hati sedangkan pria itu menggunakan pikiran, pasti udah kan tapi pertanyaannnya benar tidak sie seperti itu??
Kalo ditanyakan benar atau salah ya saya rasa kurang berhak untuk menentukan itu. Jadi lebih baik dianggapnya kurang tepat aja.
Mungkin dalam beberapa masalah bisa menggunakan salah satunya saja entah itu hati atau pikirannya tapi pasti akan ada dimana harus menggunakan keduanya.
Sama seperti pria dan wanita, hati dan pikiran pun harus bersama.
Nah lantas gimana supaya kita bisa menyelesaikan masalah dengan menggunakan keduanya.
Pertama gunakan hati dengan menunjukkan empati kita terhadap sekitar berempati itu sangatlah dasar untuk kita bisa memahami orang lain. Jika kita sudah bisa berempati untuk lingkungan sekitar saatnya untuk mendengarkan, pahami maksud dan apa yang menjadi masalah dengan mendengarkan.
Saat kita sudah mengetahui apa masalahnya baru lah kita menggunakan pikiran kita untuk jalan penyelesaiannya.Tetap ingat jangan hilangkan hatinya dengan memilih jalan penyelesaian yang membuat orang lain dirugikan.
Sangat mudah kan hanya dengan begitu kita dapat dengan tenang menyelesaikan masalah yang kita hadapi.
Tak perlu merumitkan masalah yang kita hadapi karena Sebenarnya kita tahu penyelesaian masalah dari setiap masalah yang kita hadapi tapi terkadang kita hanya mrmbutuhkan support dari keputusan yang akan kita ambil. Tak usah dicemaskan jika kita ditentukan dengan dua pilihan, pilih saja salah satunya. Jika memang nanti kita mendapatkan pilihan yang salah segeralah kembali dan jadikan hal itu sebagai pembelajaran jika memang itu sudah benar jangan pernah puas dengan apa yang kau anggap "benar" karena kita tidak pernah berpikiran sama dengan orang lain.
Oke sudah dulu, semoga bermanfaat. Amin.
Wassalamualaikum.
Udah lama banget ini blog kaga ada tulisa baru lagian bingng juga dan gak enak juga kalo blognya isinya curhatan doang. Hahahaha
Kali ini mau bahas tentang dua hal yang dianggap berbeda tetapi padahal ya tidak berbeda. Pernah denger kan tentang wanita itu menggunakan hati sedangkan pria itu menggunakan pikiran, pasti udah kan tapi pertanyaannnya benar tidak sie seperti itu??
Kalo ditanyakan benar atau salah ya saya rasa kurang berhak untuk menentukan itu. Jadi lebih baik dianggapnya kurang tepat aja.
Mungkin dalam beberapa masalah bisa menggunakan salah satunya saja entah itu hati atau pikirannya tapi pasti akan ada dimana harus menggunakan keduanya.
Sama seperti pria dan wanita, hati dan pikiran pun harus bersama.
Nah lantas gimana supaya kita bisa menyelesaikan masalah dengan menggunakan keduanya.
Pertama gunakan hati dengan menunjukkan empati kita terhadap sekitar berempati itu sangatlah dasar untuk kita bisa memahami orang lain. Jika kita sudah bisa berempati untuk lingkungan sekitar saatnya untuk mendengarkan, pahami maksud dan apa yang menjadi masalah dengan mendengarkan.
Saat kita sudah mengetahui apa masalahnya baru lah kita menggunakan pikiran kita untuk jalan penyelesaiannya.Tetap ingat jangan hilangkan hatinya dengan memilih jalan penyelesaian yang membuat orang lain dirugikan.
Sangat mudah kan hanya dengan begitu kita dapat dengan tenang menyelesaikan masalah yang kita hadapi.
Tak perlu merumitkan masalah yang kita hadapi karena Sebenarnya kita tahu penyelesaian masalah dari setiap masalah yang kita hadapi tapi terkadang kita hanya mrmbutuhkan support dari keputusan yang akan kita ambil. Tak usah dicemaskan jika kita ditentukan dengan dua pilihan, pilih saja salah satunya. Jika memang nanti kita mendapatkan pilihan yang salah segeralah kembali dan jadikan hal itu sebagai pembelajaran jika memang itu sudah benar jangan pernah puas dengan apa yang kau anggap "benar" karena kita tidak pernah berpikiran sama dengan orang lain.
Oke sudah dulu, semoga bermanfaat. Amin.
Wassalamualaikum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar